Paragraf Narasi, Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi

Jika sebelumnya kita pernah membahas mengenai Jenis-jenis Paragraf yang terbagi berdasarkan beberapa hal, kini kita akan membahas mengenai Jenis Paragraf berdasarkan tujuannya. Berdasarkan Tujuannya, paragraf dibagi menjadi 5 yaitu :
  • Narasi
  • Eksposisi
  • Deskripsi
  • Argumentasi
  • Persuasi
Sedangkan jenis paragraf lain yang sudah kita bahas berdasarkan isi juga berdasarkan letak gagasan utama, antara lain:
Sebenarnya, salah satu paragraf yang akan kita bahas ini yaitu persuasi sudah pernah kita bahas sebelumnya di Jenis dan Ciri Paragraf Persuasi,  tapi kali ini kita akan bahas semua jenis paragraf yang dilihat dari tujuannya

Paragraf Narasi, Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi

Paragraf Narasi, Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi

Paragraf adalah bagian dalam suatu karangan (wacana) yang mengungkapkan pikiran atau hal-hal tertentu yang lengkap tetapi masih berkaitan dengan isi seluruh wacana. Paragraf dapat terdiri atas satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan, biasanya mengandung satu ide pokok.

Paragraf Narasi

Secara umum, paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan peristiwa atau kejadian-kejadian yang disusun secara kronologis. Paragraf narasi atau paragraf naratif adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca suatu peristiwa dalam urutan dan kurun waktu tertentu. Secara lebih jelasnya paragraf naratif merupakan paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa pada waktu tertentu. Karangan ini dapat berupa kejadian nyata atau cerita fiktif seperti cerpen atau novel.  Paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.

Karakteristik Paragraf Narasi
Paragraf narasi ditandai dengan adanya peristiwa, pelaku (tokoh), alur, konflik dan setting (dapat disertakan dalam karangan atau tidak).  Cerita dibangun atas urutan waktu atau rangkaian peristiwa. Peristiwa-peristiwa tersebut berhubungan sebab akibat. Peristiwa yang satu mengakibatkan peristiwa yang lain. Itulah yahg disebut alur atau plot. Selain itu, di dalam narasi terdapat pelaku (tokoh) cerita. Tokoh-tokoh cerita dengan segala perwatakannya menghiasi isi narasi. Ciri-ciri yang lain dari sebuah paragraf narasi adalah adanya konflik (pertikaian). Persoalan-persoalan yang dialami oleh dan dirasakan oleh tokoh cerita merupakan penggerak terjadinya peristiwa-peristiwa yang membentuk alur cerita. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama. Paragraf narasi disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis.


Untuk lebih memahami paragraf narasi, perhatikan kutipan berikut!

“Putra mahkota sebuah kerajaan ingin mencari istri dari kalangan rakyatnya. Untuk tujuan itu semua gadis di kerajaan itu didatangkan untuk menghadiri sebuah pesta dansa di istana. Ibu tiri dan kedua saudara tiri Cinderella pergi menghadiri pesta itu. Cinderella dilarang pergi.

Ketika Cinderella menangis karena sedih, datanglah ibu peri, yang dengan kekuatan gaibnya menjadikan Cinderella seorang putri yang cantik dengan pakaian yang indah dan sepasang sepatu kaca, serta lengkap dengan sebuah kereta dengan empat kuda dan seorang kusir. Cinderella siap pergi ke pesta, namun ibu peri berpesan agar Cinderella tidak lupa meninggalkan istana ketika jam berdentang dua belas kali, karena pada waktu itu semuanya akan kembali ke keadaan semula.

Sesampainya di sana, putra mahkota langsung tertarik pada Cinderella serta mengajaknya berdansa terus menerus. Ternyata tidak seorangpun yang hadir dalam pesta itu yang mengenal Cinderella. Ibu tiri dan kedua puterinya pun tidak. Ketika jam berbunyi menandakan hari telah pukul dua belas malam, Cinderella langsung saja melarikan diri ke luar istana, menaiki kereta, dan langsung pulang. Karena terburu-buru, sebuah sepatu kacanya tertinggal.

Keesokan harinya raja memerintahkan para menterinya untuk mengunjungi setiap rumah di kerajaan itu serta mencobakan sepatu kepada setiap gadis yang ada di rumah itu. Tidak ada kaki yang sesuai untuk sepatu kaca itu, sampai akhirnya sampailah rombongan para menteri itu di rumah ibu tiri Cinderella. Setelah melalui beberapa halangan, Cinderella berhasil mencoba sepatu kaca itu dan ternyata pas dan sesuai di kakinya. Diboyonglah gadis itu ke istana dan kemudian menikahlah dia dengan putra mahkota.”

Berdasarkan contoh kutipan di atas dapat ditemukan karakteristik paragraf narasi, diantaranya sebagai berikut.
  • Tokoh cerita: Cinderella, Pangeran, Raja, dan sebagainya dengan watak-wataknya masing-masing,
  • Alur cerita: rangkain peristiwa yang dialami oleh Cinderella dan Pangeran. Putra Mahkota mencari istri → mengundang semua gadis kerajaan untuk pesta dansa →  datang Cinderella → pukul dua belas malam → sepatu kacanya tertinggal, dan seterusnya.
  • Konflik: persoalan-persoalan yang harus dihadapi Cinderella dan Pangeran. Misalnya, pencarian pemilik sepatu kaca itu.
  • Setting: sebuah kerajaan pada zaman dahulu.

Sumber gagasan karangan narasi dapat digali dari imajinasi, pengalaman, dan pengamatan. Peristiwa yang ada dalam narasi bisa saja merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi (fakta).


Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya.

Menurut Jos. Daniel Parera (1987: 05) dalam buku Menulis Tertib dan Sistematikmengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi. Pengarang dan penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan pendengar memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga, ia berusaha menjelaskan persoalan dan kejadian ini demi kepentingan anda sendiri.

Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka” atau “memulai”. Memang karangan eksposisi itu karangan yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi.

Pengertian Teks Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca.Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi.Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.


Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

Selengkapnya pernah kita bahas di Pengertian, ciri, dan Tujuan Deskripsi


Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran dan contoh tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. Argumentatif adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat (argumen)  beserta alasannya. Paragraf ini berisi pendapat seseorang maupun organisasi dengan disertakan berbagai alasan alasan serta bukti bukti untuk meyakinkan si pembaca.

Argumentasi merupakan suatu bentuk keterampilan berbahasa yang efektif, yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sebagai-mana yang diinginkan oleh penulis

Ciri-ciri paragraf argumentasi adalah sebagai berikut:
  • Paragraf argumentasi mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang dibahas
  • Paragraf argumentasi mengandung data atau fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan
  • Penjelasan dalam paragraf argumentasi disampaikan secara logis.

Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Paragraf persuasif adalah paragraf yang berisi ajakan, perintah ataupun bujukan untuk melakukan sesuatu hal.Paragraf ini biasanya bersifat subjektif karena isinya merupakan murni pandangan pribadi penulisnya tentang suatu topik.

Paragraf persuasi adalah bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk paragraf persuasi yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan, lembaga, atau perorangan.

Ciri-ciri paragraf persuasi
  • Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
  • Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
  • Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melaluikepercayaan antara penulis dengan pembaca.
  • Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidakhilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
  • Persuasi memerlukan fakta dan data
Selengkapnya persuasi sudah pernah kita bahas sebelumnya di Jenis dan Ciri Paragraf Persuasi,

Demikian mengenai Jenis Paragraf Narasi, Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi yang bisa anda coba gunakan untuk pembelajaran maupun untuk tugas study formal bahasa dan sastra indonesia


Daftar Pustaka
  • Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Hening,  Caecilia  Nurista  Syahdu.  2015. “Pola  Pengembangan  Paragraf  dan Unsur-unsur  Paragraf pada  Karangan  Narasi  Karya  Guru-guru  SD  di Lingkungan  YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, pada Tahun 2014 ”.
  • Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD. Moleong,  Lexy  J.  2007. Metodologi  Penelitian  Kualitatif.  Bandung:  Remaja Rosdakarya.
  • Purnamasari,  Lukita.  2014. “ Pola  Pengembangan  Paragraf  dalam  Resensi  Surat Kabar    Harian    Kompas    Edisi    Agustus - Oktober    2013”.
  • Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD. Rahardi, Kunjana.  2009. Bahasa  Indonesia  untuk Perguruan  Tinggi.  Jakarta:
  • Erlangga. Ramlan,  M.  1993. Paragraf:  Alur  Pikiran  dan  Kepaduannya  dalam  Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
  • Resmayani, Ni Wayan,  dkk. 2015. Analisis Pola Pengembangan pada Karangan Siswa    Kelas    XI    Bahasa    I    di    SMA    N    1    Seririt. Tersedia http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/viewFile/6790/463
  • Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa . Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
  • Sukmadinata,  Nana  Syaodih.  2013. Metode  Penelitian  Pendidikan.  Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Sumadiria, Haris As. 2004. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Tarigan, Djago.    2008. Membina    Keterampilan    Menulis    Paragraf    dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa

.

0 komentar:

Artikel Terkait Lainnya:

Diberdayakan oleh Blogger.