Paragraf Persuasif ; Pengertian, Jenis, Ciri, dan Contohnya

Apa yang dimaksud dengan paragraf persuasif?  Paragraf Persuasif atau ada yang menyebut dengan Persuasi adalah paragraf yang isinya mengajak atau berusaha merebut perhatian atau berisi sesuatu yang memiliki tujuan mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu hal tertentu. Jenis Paragraf Persuasif biasanya disajikan secara menarik, dan biasanya isinya meyakinkan mengenai pengalaman yang disiratkan itu merupakan suatu hal yang amat penting. Paragraf persuasi sering dimanfaatkan untuk sarana beberapa lembaga kesehatan, pemerintah, dan usaha tertentu sebagai paragraf propaganda.

 Pengertian Paragraf Persuasif dan Contohnya


Paragraf persuasif merupakan paragraf yang memiliki tujuan untuk  meyakinkan dan membujuk pembaca dengan maksud tertentu agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu pendapat dan pandangan tertentu.

Ciri-ciri Paragraf Persuasif

  1. Mengandung  bukti dan fakta yang mempengaruhi atau kalimat berbentuk bujukan
  2. Tulisannya bertujuan mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
  3. Bahasa yang digunakan dibuat provokatif, menarik, dan antusias agar mmemberikan keyakinan pembaca. 
  4. Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
  5. Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
  6. Berusaha menghindari konflik agar pembaca yakin dan tercapai kesepakatan
  7. Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil

Contoh Paragraf Persuasif :  

"Mengonsumsi sayuran organik akan jaug lebih sehat , awet, dan tentu lebih enak. Selain bebas dari bahan kimia, Sayuran organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi."

Secara umum paragraf persuasif berusaha untuk merebut perhatian pembaca dan memberikan pandangan baru terhadap tujuan dari isi paragraf.

Contoh Paragraf Persuasif

Bentuk Paragraf Persuasif


Beberapa bentuk paragraf persuasif yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat terbuka.
  2. Bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran.
  3. Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet

Jenis Paragraf Persuasif


Bentuk paragraf persuasif tersebut, paragraf persuasif dapat digolongkan dalam beberapa jenis, antara lain:

1. Persuasi politik
Persuasi politik digunakan dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya.

2. Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan digunakan oleh orang-orang yang ada dalam bidang pendidikan dan dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan persuasi pendidikan.

3. Persuasi Advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang yang diiklankan.

4. Persuasi  Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.

Lihat Juga Macam-macam Konjungsi
 Demikian  mengenai paragraf persuasif, ciri-ciri, bentuk, jenis, dan contoh-contoh paragraf persuasif.Semoga bermanfaat bagi anda, dan bila ada kekurangan mohon koreksi. Salam

Daftar Pustaka:
  • Syamsuddin, AR. 2009. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 3. Departemen Pendidikan Nasional.
 .

0 komentar:

Artikel Terkait Lainnya:

Diberdayakan oleh Blogger.