Aliran-aliran dalam kesusastraan memiliki kesamaan dengan aliran dalam kesenian yang lain, misalnya dalam seni lukis, seni drama, bahkan dalam dunia ilmu filsafat dan kehidupan sosial. Aliran dalam kesusastraan berhubungan erat dengan pandangan hidup dan kejiwaan pengarang dan penyair, serta biasanya terekspresikan dalam karya-karya mereka. Artinya, kita memasukkan seorang sastrawan/sastrawati ke dalam aliran tertentu, hendaknya berdasarkan buah cipta mereka. Dengan demikian, seorang pengarang bisa dimasukkan ke dalam beberapa aliran, karena corak karyanya yang bermacam-macam.
Aliran kesusastraan lahir sebagai dampak dari kecenderungan karya-karya yang hadir pada satu masa periode kesusastraan tertentu. Karena adanya kecendrungan karya-karya yang terbentuk pada zaman tersebut maka hal ini juga yang kemudian mulai mempengaruhi bentuk penelitian karya sastranya. Oleh karena itu, penelitian kesusastraan yang kita lakukan terkadang seringkali terkesan mengikuti ketentuan aliran kesusastraan zaman pada karya sastra itu dihasilkan. Ketika peneliti kesusastraan dihadapkan oleh karya sastra yang memiliki aliran tertentu, maka sebagai seorang peneliti kita juga harus mempertimbangkan penggunaan pendekatan yang sesuai dengan aliran tersebut sehingga hasil penelitian yang kita hasilkan tidak bertentangan dengan apa yang terdapat dalam karya sastra tersebut.
Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara sadar diperjuangkan untuk menentang paham atau aliran sebelumnya belum banyak terjadi. Hal ini salah satu di antaranya disebabkan oleh usia sejarah sastra Indonesia yang belum begitu lama. Aliran dalam sastra sebenarnya berpangkal pada kesadaran sastrawan untuk menentang paham atau aliran sebelumnya. Perlawanan menentang paham atau aliran lama itu diwujudkan dalam bentuk ciptaan yang menunjukkan ciri lain daripada yang ada sebelumnya.
Berikut ini akan kita pelajari beberapa aliran dalam sastra. Hendaknya dipahami bahwa aliran-aliran yang disebutkan di sini tidak menjamin bahwa sastrawannya secara sadar ingin memperjuangkan gagasan-gagasan aliran, dengan konsep atau pengertian aliran. Dapat kita indentifikasi karya sastra tertentu termasuk ke dalam kategori aliran sastra tertentu. Hendaknya kita sadari bahwa masalah aliran ini bukan merupakan monopoli bidang sastra. Aliran-aliran itu dapat berlaku dalam bidang seni lainnya, terutama pada seni lukis.
Beberapa nama aliran diantaranya Idealisme, Materialisme, Romantisme, Simbolik, Mistisme, Surealisme, Realisme, Naturalisme, Impresiolisme, Ekspresionisme, Absurdisme, Melankholisme, Eksistensialisme, Ironisme, Nihilisme, Determinisme, Heroisme, Religiusme, Transendentalisme, Didaiktikisme, ekpresivisme, Avatisme, Eksistensialisme, Popularisme, Satirisme, Lokalisme, Tragisme, Ironis-sarkasme, dan Futurisme
Lihat penjelasan di Aliran dalam Sastra
Demikianlah jika kita berbicara tentang aliran realisme, maka aliran itu tidak hanya khusus berlaku pada sastra, tetapi juga berlaku pada seni lukis. Penjelasan berikut ini tidak berdasarkan pada urutan sejarah kelahirannya.
Aliran-aliran Dalam Karya Sastra
Aliran kesusastraan lahir sebagai dampak dari kecenderungan karya-karya yang hadir pada satu masa periode kesusastraan tertentu. Karena adanya kecendrungan karya-karya yang terbentuk pada zaman tersebut maka hal ini juga yang kemudian mulai mempengaruhi bentuk penelitian karya sastranya. Oleh karena itu, penelitian kesusastraan yang kita lakukan terkadang seringkali terkesan mengikuti ketentuan aliran kesusastraan zaman pada karya sastra itu dihasilkan. Ketika peneliti kesusastraan dihadapkan oleh karya sastra yang memiliki aliran tertentu, maka sebagai seorang peneliti kita juga harus mempertimbangkan penggunaan pendekatan yang sesuai dengan aliran tersebut sehingga hasil penelitian yang kita hasilkan tidak bertentangan dengan apa yang terdapat dalam karya sastra tersebut.
Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara sadar diperjuangkan untuk menentang paham atau aliran sebelumnya belum banyak terjadi. Hal ini salah satu di antaranya disebabkan oleh usia sejarah sastra Indonesia yang belum begitu lama. Aliran dalam sastra sebenarnya berpangkal pada kesadaran sastrawan untuk menentang paham atau aliran sebelumnya. Perlawanan menentang paham atau aliran lama itu diwujudkan dalam bentuk ciptaan yang menunjukkan ciri lain daripada yang ada sebelumnya.
Berikut ini akan kita pelajari beberapa aliran dalam sastra. Hendaknya dipahami bahwa aliran-aliran yang disebutkan di sini tidak menjamin bahwa sastrawannya secara sadar ingin memperjuangkan gagasan-gagasan aliran, dengan konsep atau pengertian aliran. Dapat kita indentifikasi karya sastra tertentu termasuk ke dalam kategori aliran sastra tertentu. Hendaknya kita sadari bahwa masalah aliran ini bukan merupakan monopoli bidang sastra. Aliran-aliran itu dapat berlaku dalam bidang seni lainnya, terutama pada seni lukis.
Beberapa nama aliran diantaranya Idealisme, Materialisme, Romantisme, Simbolik, Mistisme, Surealisme, Realisme, Naturalisme, Impresiolisme, Ekspresionisme, Absurdisme, Melankholisme, Eksistensialisme, Ironisme, Nihilisme, Determinisme, Heroisme, Religiusme, Transendentalisme, Didaiktikisme, ekpresivisme, Avatisme, Eksistensialisme, Popularisme, Satirisme, Lokalisme, Tragisme, Ironis-sarkasme, dan Futurisme
Lihat penjelasan di Aliran dalam Sastra
Demikianlah jika kita berbicara tentang aliran realisme, maka aliran itu tidak hanya khusus berlaku pada sastra, tetapi juga berlaku pada seni lukis. Penjelasan berikut ini tidak berdasarkan pada urutan sejarah kelahirannya.
0 komentar:
Posting Komentar