Apa itu gurindam? Bagaimana ciri dan contoh gurindam? Jika membicarakan mengenai gurindam, pasti di pikiran Anda terlitas satu nama yaitu Raja Ali Haji yang terkenal dengan karyanya yang disebut “Gurindam Dua Belas”. Gurindam tersebut ditulisnya pada tahun 1847 M. Beliau adalah salah satu pakar gurindam yang memilki begitu banyak karya gurindam yang karyanya masih bisa dinikmati saat ini.
Mari mengenal gurindam, apa sebenarnya gurindam? Kata gurindam merupakan salah Satu bentuk sastra puisi, gurindam merupakan katagori puisi lama. Gurindam pada awalnya di bawa oleh orang hindu (sastra hindu). Istilah gurindam sendiri berasa dari kata “kirindam” (bahasa tamil india) yang artinya perumpamaan atau mula-mula.
Gurindam adalah puisi terikat, rima ujungnya sama yaitu a-a. Gurindam adaah jenis puisi lama yang memiliki dua baris dalam satu baitnya. Di mana bait pertama menjelaskan tentang perbuatan dan baris kedua menyatakan tentang akibat yang timbul dari perbuatan tersebut. Pesan yang di kandung dalam gurindam ini adalah nasihat, maka gurindam dalam masyarakat melayu disebut juga dengan kata mutiara.
Gurindam Dua Belas bisa dijadikan sebagai contoh gurindam yang baik. Gurindam dua belas merupakan gurindam yang berisikan 12 pasal yang isinya berupa pesan agama biasanya terdapat dalam pasal I dan II, moral, dan perilaku. Berikut penjelasan Gurindam Dua Belas.
Gurindam sangat berbeda dengan pantun. Gurindam hanya memiliki 2 larik pada satu bait pantun sedangkan pantun memiliki 4 baris dalam tiap bait. Di dalam gurindam, kalimat antar larik/baris saling berkaitan. Sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat majemuk utuh yang memiliki hubungan sebab akibat.
1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.
2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.
4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait dan gurindam berangkai. Di bawah ini adalah pengertian dan contoh-contoh gurindam.
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya dan juga pada bait seterusnya.
Contoh:
2. Gurindam berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama baitnya.
Contoh:
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri dan contoh gurindam. Seiring perkembangan jaman, memang orang yang membuat gurindam semakin jarang, terlebih lagi anak muda. Gurindam sebenarnya butuh dilestarikan sebagai salah satu kebudayaan Indonesia. Semoga bermanfaat.
Mari mengenal gurindam, apa sebenarnya gurindam? Kata gurindam merupakan salah Satu bentuk sastra puisi, gurindam merupakan katagori puisi lama. Gurindam pada awalnya di bawa oleh orang hindu (sastra hindu). Istilah gurindam sendiri berasa dari kata “kirindam” (bahasa tamil india) yang artinya perumpamaan atau mula-mula.
Gurindam adalah puisi terikat, rima ujungnya sama yaitu a-a. Gurindam adaah jenis puisi lama yang memiliki dua baris dalam satu baitnya. Di mana bait pertama menjelaskan tentang perbuatan dan baris kedua menyatakan tentang akibat yang timbul dari perbuatan tersebut. Pesan yang di kandung dalam gurindam ini adalah nasihat, maka gurindam dalam masyarakat melayu disebut juga dengan kata mutiara.
Gurindam Dua Belas bisa dijadikan sebagai contoh gurindam yang baik. Gurindam dua belas merupakan gurindam yang berisikan 12 pasal yang isinya berupa pesan agama biasanya terdapat dalam pasal I dan II, moral, dan perilaku. Berikut penjelasan Gurindam Dua Belas.
- pasal I dan II berisikan nasehat tentang agama di mana yang di maksud di dalamnya yaitu bagaimana seorang manusia itu memiliki agama yang baik sebagai pedoman hidup.
- pasal III dalam gurindam dua belas berisikan mengenai budi pekerti di mana yang di maksud di sini adalah berbicaralah dan makanlah yang seperlunya.
- pasal IV mengenai kebiasaaan mulia atau tabiat yang mulia.
- pasal V mengenai pentingnya pendidikan dan memperluas hal ini bertujuan agar segala sesuatu bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang jelas.
- pasal VI mengenai pergaulan untuk mencari teman yang baik.
- pasal VII mengenai pesan orang tua terhadap anaknya agar sejak dini membangun tabiat yang baik
- pasal IX berisikan pendidikan dan pergaulan antar laki-laki dan perempuan dalam artian agama.
- pasal X berisikan menghormati kedua orang tua
- pasal XI berisikan pesan kepada pemimpin agar mapu mengutamakan kebutuhan masyarakat terlebih dahulu dan tidak melakukan sesuatu yang buruk.
- pasal XII berisikan manusia harus selalu mengingat akan kematian karena kehidupan yang kekal adalah setelah kematian.
Gurindam sangat berbeda dengan pantun. Gurindam hanya memiliki 2 larik pada satu bait pantun sedangkan pantun memiliki 4 baris dalam tiap bait. Di dalam gurindam, kalimat antar larik/baris saling berkaitan. Sebenarnya gurindam merupakan satu kalimat majemuk utuh yang memiliki hubungan sebab akibat.
Ciri-Ciri Gurindam
1. Gurindam terdiri dari dua baris tiap baitnya.
2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Tiap baris memiliki hubungan sebab akibat.
4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
5. Isi atau maksud dari gurindam ada pada baris kedua.
6. Isi gurindam biasanya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Macam-Macam Gurindam
Jika dilihat dari barisnya, ada 2 macam bentuk guridam, yaitu gurindam berkait dan gurindam berangkai. Di bawah ini adalah pengertian dan contoh-contoh gurindam.
1. Gurindam Berkait
Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya dan juga pada bait seterusnya.
Contoh:
Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tak melukai hati temanmu
kalau berbicara semaumu
tentulah banyak orang yang membencimu
Barang siapa tidak memiliki agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia.
Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat
2. Gurindam berangkai
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama baitnya.
Contoh:
Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat
Janganlah menjadi orang yang memelas
Nanti kamu menjadi orang yang malas
Lihat Juga Ciri Puisi Kontemporer
Contoh-Contoh Gurindam
Barang siapa tinggalkan sholat
Akan menuntun ke perbuatan maksiat
Barang siapa melakukan perbuatan maksiat
Pasti akan disiksa di akhirat
Jika bekerja tidak berhati lurus
Pikiran akan menjadi tergerus
Jika pikiran selalu tergerus
Pikiran tak karuan tubuh menjadi kurus
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri dan contoh gurindam. Seiring perkembangan jaman, memang orang yang membuat gurindam semakin jarang, terlebih lagi anak muda. Gurindam sebenarnya butuh dilestarikan sebagai salah satu kebudayaan Indonesia. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar